PENGERTIAN DAN SEJARAH UANG

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bahasan ini, kalian akan memahami tentang uang dan sejarahnya.


Dalam melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhannya, manusia membutuhkan uang sebagai alat tukar. Sebenarnya apakah yang disebut uang? Mari kita pelajari tentang uang dan sejarahnya.
A. PENGERTIAN UANG
Dahulu kala, alat tukar yang diterima secara umum dapat berupa benda apapun. Sekarang, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum dapat diterima sebagai alat tukar dan pembayaran untuk kegiatan perekonomian
1. Menurut ensiklopedi Indonesia
Uang adalah segala sesuatu yang biasanya digunakan sebagai alat penukar atau standar pengukur nilai.
Dapat disimpulkan bahwa uang adalah benda dengan ciri-ciri tertentu dan pertukaran jadi lebih mudah, juga berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah. Sah di sini adalah bahwa keberadaan uang dijamin oleh pemerintah dan dilindungi oleh undang-undang 
negara.
2. Menurut D.H. Robertson
D.H. Robertson menulis dalam bukunya yang berjudul 'MONEY', uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
3. Menurut R.G. Thomas
R.G Thomas menulis dalam bukunya yang berjudul 'OUR MODERN BANKING', uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
4. Menurut A.C. Pigou
A.C Pigou menulis dalam bukunya yang berjudul 'THE VEIL OF MONEY',uang adalah alat tukar.
Jenis uang yang pernah ada di Indonesia adalah:
- Mata uang kampua (boda)
Mata uang ini berasal dari Sulawesi dan bentuk mata uang ini adalah berupa tenunan
- Mata uang tembaga
Mata uang ini pernah ada di Banjarmasin
- Mata uang krisnala
Mata uang ini terbuat dari emas dan tembaga dan ada pada masa kerajaan Jenggala
- Gulden
Sebelum tahun 1946 Javasche Bank yang didirikan oleh bank Belanda mengeluarkan mata uang gulden
- Uang Jepang
- ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) pada tahun 1946
B. SEJARAH UANG
1. Uang dalam masa sebelum barter
Pada masa ini, masyarakat belum mengetahui tentang pertukaran atau barter. Setiap individu yang ada pada masa itu, berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sendiri-sendiri, misalnya saja ketika mereka ingin makan, mereka berburu dan mencari buah-buahan, ketika mereka butuh pakaian, mereka mencari bahan-bahan yang sederhana seperti dari kulit pohon, dan sebagainya.
2. Uang dalam masa barter
Pada masa ini, jumlah manusia bertambah, menyebabkan kebutuhan mereka bertambah pula. Mereka tidak lagi bisa menyediakan kebutuhan untuk mereka sendiri. Kebutuhan mereka sulit tercukupi dengan usaha mereka sendiri. Keterbatasan mereka dalam menghasilkan dan memenuhi kebutuhan menyebabkan mereka mulai memerlukan bantuan orang lain. Akhirnya untuk mendapatkan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka melakukan barter, yang artinya pertukaran barang dengan barang.
Syarat-syarat barter adalah: 
• Setiap individu yang akan melakukan barter, harus memiliki barang yang akan ditukarkan.
• Setiap individu yang akan melakukan barter, harus saling membutuhkan pada saat itu juga
• Barang-barang barter harus mempunyai nilai yang sama.
Kegiatan barter yang mereka lakukan memiliki kendala, antara lain:
• Nilai barter sulit ditentukan 
• Keinginan barter antara 2 belah pihak sulit disesuaikan
• Jumlah barang yang dibutuhkan dengan barang yang tersedia sulit disesuaikan 
• Barang yang akan ditukarkan tidak dapat ditentukan kapan tersedianya.
3. Uang dalam masa Uang Barang
Pada masa ini, manusia mulai mencari cara untuk mengganti pertukaran barang ini. Mereka mulai menggunakan uang barang. Yang dimaksud uang barang disini adalah garam, senjata, kulit hewan, mutiara, tembaga, gading, dan tembakau.
Syarat-syarat uang barang ini antara lain adalah:
• Barang-barang yang ada tersebut, dapat diterima dan dibutuhkan setiap individu
• Barang-barang yang ada tersebut dapat ditukarkan kepada setiap individu
• Barang-barang yang ada tersebut harus mempunyai harga yang tinggi
• Barang-barang yang ada tersebut, harus memiliki daya tahan lama
Uang barang ini juga menemui kendala-kendala, antara lain:
• Sulit untuk disimpan
• Sulit untuk dibawa
• Sulit untuk dibagi menjadi bagian yang lebih lebih kecil
• Pada umumnya uang barang yang tersedia tidak mempunyai daya tahan yang lama 
• Uang barang harganya tidak tetap
4. Uang dalam masa Uang
Pada masa ini, manusia mulai berusaha lagi untuk mencari alat tukar lainnya yang memudahkan untuk dibawa, yang daya tahannya lama, juga mudah disimpan dan harganya tetap. Akhirnya, mereka menetapkan emas dan perak sebagai alat tukar menukar. Mereka membuat emas dan perak menjadi mata uang.
Beberapa keunggulan dari emas dan perak yaitu:
• Logam mulia yang tidak berkarat,
• Mudah dikenali dan diterima masyarakat
• Memiliki daya tahan lama dan tidak mudah rusak
• Bisa dibagi menjadi bagian yang lebih kecil tanpa mengurangi harganya
Keunggulan-keunggulan inilah yang membuat kedua benda tersebut dipilih sebagai mata uang. Selanjutnya, hal inilah yang mendasari munculnya mata uang logam. Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin pesat mengakibatkan perdagangan juga berkembang pesat. Hal ini menyebabkan penggunaan uang logam sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar. Di sisi lain, jumlah emas dan perak semakin langka. Kedua alasan ini akhirnya mendorong banyak negara menciptakan mata uang kertas.
Perkembangan bank di Indonesia, dimulai dari zaman Belanda (Nederland Indie), dan pada saat itu ada 3 bank yang berperan penting yaitu:
1. De Javasche Bank NV, yang kemudian diganti dengan Bank Sentral.
2. De algemene Volkscredietbank, pada pada masa Jepang diganti menjadi Syonim Ginko dan diganti lagi menjadi Bank Rakyat Indonesia pada saat Indonesia merdeka.
3. De Postpaarbank
De Postpaarbank diganti menjadi Bank Tabungan Pos 1950, dan diganti menjadi Bank Tabungan Negara tahun 1968.

RANGKUMAN

1) Uang adalah alat tukar dan alat pembayaran yang sah.
2) Sebelum menggunakan uang, ada beberapa periode manusia menggunakan barang sebagai alat tukar dan perdagangan.
Previous
Next Post »