MENENTUKAN ALUR CERITA


Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu menentukan alur cerita berdasarkan peristiwa yang pernah dialami yang layak dijadikan sumber atau ide cerita pendek.
Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah sebuah cerita rekaan yang ringkas dan berpusat hanya kepada satu tokoh atau satu situasi. Dengan demikian, cerita pendek juga bisa disebut sebagai sebuah cerita yang hanya memiliki satu tahapan pengaluran.
      Ada beberapa hal yang mampu memudahkan kita untuk menulis cerita pendek, di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Mendata peristiwa yang pernah dialami,
  2. Menentukan konflik dalam peristiwa,
  3. Menentukan alur cerita,
  4. Menulis cerita dari peristiwa yang pernah dialami.
      Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar menentukan alur cerita. Alur adalah urut-urutan kejadian dalam sebuah cerita. Alur mengatur jalannya cerita hingga menjadikan cerita itu bernalar. Dalam sebuah cerita, alur harus bersifat detail dan kompleks. Detail berarti dalam menentukan alur, seorang penulis harus betul-betul memikirkan agar cerita dapat berjalan dan tidak menimbulkan pertanyaan bagi pembaca. Kompleks artinya alur yang ada harus mencakup keseluruhan cerita, tidak boleh ada bagian dari cerita yang tidak berhubungan.
      Pada materi sebelumnya, kita sudah belajar tentang mendata peristiwa yang pernah dialami yang dianggap layak menjadi sumber inspirasi menulis cerpen. Kita juga sudah menentukan konflik-konflik yang menjadi ruh sebuah cerita. Kali ini, kita akan mengubah peristiwa menarik tersebut menjadi alur cerita.
      Untuk mengubah sebuah peristiwa atau ide cerita ke dalam alur cerita, kita harus memahami terlebih dahulu bagian-bagian alur, yaitu sebagai berikut.
  1. Pembuka berisi pengenalan tokoh dan latar belakangnya.
  2. Konflik berisi munculnya masalah yang menjadi dasar atau ruh sebuah cerita.
  3. Klimaks berisi puncak masalah.
  4. Antiklimaks berisi redanya masalah karena sudah adanya solusi yang hadir.
  5. Penutup berisi bagian akhir cerita.
      Dengan memahami bagian-bagian alur di atas, kita tinggal menyesuaikan peristiwa atau ide cerita yang akan dijadikan cerpen.

Perhatikan Contoh

Perhatikan contoh berikut!
Pengalaman mendapat kesempatan untuk menjelajahi Perairan Raja Ampat
Perkenalan
      Hilmi merupakan seorang pecinta wisata. Dia tergabung dalam ekstrakurikuler pecinta alam. Hilmi memiliki mimpi menjelajahi Indonesia mulai dari pegunungan, hutan, sampai ke lautan.
Konflik
      Suatu hari, sebuah produsen alat-alat bertualang mengumumkan bahwa akan mengadakan lomba berenang dengan hadiah utama adalah berwisata ke Perairan Raja Ampat. Tanpa berpikir panjang, Hilmi langsung mendaftar. Setiap hari Hilmi berlatih berenang di kolam renang sekolah. Dia berharap bisa menjadi juara dan mendapat hadiah utama.
Klimaks
      Hari perlombaan pun tiba. Hilmi sudah menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari fisik sampai dengan mental. Karena sistem lomba yang menggunakan catatan waktu, kesempatan Hilmi hanya sekali. Karena itulah, Hilmi harus tampil maksimal. Hilmi pun akhirnya mendapatkan giliran. Dia mampu mencatatkan waktu 9,5 detik untuk jarak 50 km. Semua peserta telah menampilkan kekuatannya. Tibalah saat pengumuman. Ternyata Hilmi hanya bertengger di urutan kedua dari semua peserta.
Antiklimaks
      Hilmi kecewa karena kalah dan tidak mampu mendapatkan hadiah berwisata ke Perairan Raja Ampat. Beberapa hari kemudian, Hilmi mendapat telepon dari panitia. 
      “Kamu Hilmi ya?” panitia tersebut bertanya.
      “Iya. Ada apa ya, Kak?” jawab Hilmi yang belum hilang kesedihannya. 
      “Pemenang lomba renang yang lalu tidak bisa berangkat ke Raja Ampat karena sakit demam berdarah. Kami sebagai panitia akan melimpahkan hadiahnya kepada kamu sebagai peringkat kedua.”
      Hilmi besorak kegirangan.
Penutup
      Hilmi akhirnya dapat pergi ke Raja Ampat dan dia berhasil menggapai salah satu mimpinya menjadi seorang petualang Indonesia.

Poin Penting

Ketika akan mengubah peristiwa menarik atau ide cerita ke dalam alur cerita, kita harus mengubahnya dengan baik, yaitu dengan memerhatikan bagian-bagian alur secara baik. Bagian alur tersebut adalah pengenalan, konflik, klimaks, antiklimaks, dan penutup. Bagian-bagian tersebut idealnya tidak saling mendahului atau harus berurutan agar terciptanya alur yang jelas.
Previous
Next Post »

3 comments

Write comments
7:28 PM delete

terimakasih untuk informaisnya.

Reply
avatar
Ojeng Priyana
AUTHOR
6:51 PM delete

Terima kasih postingannya sangat membantu saya yang sedang belajar membuat cerpen

Reply
avatar