𝓟ada topik sebelumnya, kalian telah mengenal protozoa yang memiliki alat gerak, diantaranya rhizopoda, flagellata, dan ciliata. Pada topik kali ini, kalian akan belajar tentang protozoa yang tidak memiliki alat gerak, yaitu sporozoa. Apa itu sporozoa? Apa yang membedakannya dengan protozoa lainnya? Apa peranan sporozoa dalam kehidupan sehari-hari? Mari simak cerita berikut.
        Pernahkah kalian mendengar penyakit malaria? Banyak orang yang menginformasikan kalau penyakit malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk. Akan tetapi, tahukah kalian bahwa yang menjadi penyebab malaria adalah adanya sporozoa dalam tubuh manusia. Bagaimana sporozoa bisa menyebabkan penyakit malaria, bahkan bisa menyebabkan kematian? Mari simak penjelasannya berikut.

☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳☳
Sporozoa merupakan satu-satunya anggota protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Sesuai dengan namanya, dia mempunyai ciri khas yaitu membentuk spora. Sporozoa tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof). Seluruh sporozoa hidup sebagai parasit di tubuh manusia dan hewan lainnya, misalnya burung, reptil, dan rodentia (hewan pengerat).
        Sporozoa ditemui dalam bentuk uniseluler. Sel sporozoa umumnya berbentuk bulat panjang atau oval. Sporozoa merupakan protozoa yang memiliki organel paling sedikit, tetapi memiliki organel khusus seperti kompleks apikal yang terdiri dari kait dan penghisap yang berfungsi untuk menembus sel dan jaringan tubuh inang. Makanan langsung diserap dari tubuh inangnya melalui organel penghisap tadi. Sporozoa memiliki inti sel, tetapi tidak memiliki vakuola kontraktil. Sistem respirasi dan ekskresi pada sporozoa dilakukan dengan cara difusi, yaitu pertukaran melalui membran sel.
        Sporozoa dapat bereproduksi baik secara aseksual maupun secara seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan skizogoni (membelah diri pada tubuh inang tetap) dan sporogoni (menghasilkan spora pada tubuh inang perantara). Sementara reproduksi seksual dengan peleburan mikrogamet (betina) dan makrogamet (jantan). Dalam keadaan sesungguhnya, reproduksi (siklus hidup) pada sporozoa cukup rumit karena melibatkan lebih dari satu inang. Misalnya siklus hidup Plasmodium sp yang menjadi penyebab penyakit malaria melibatkan tubuh inang (manusia) dan tubuh perantara (nyamuk Anopheles). Awalnya penyakit malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina, kemudian sporozoa hidup di dalam jaringan darah dan hati manusia.
        Berikut penjelasan tahapan siklus hidup Plasmodium dalam tubuh inang (manusia) dan dalam tubuh perantara/ vektor (nyamuk).
❶. Nyamuk Anopheles mengigit manusia. Air liurnya mengandung sel-sel plasmodium dalam bentuk sporozoit.
❷. Sporozoit mengalir menuju hati, kemudian mengalami pembelahan menjadi merozoit.
❸. Merozoit mengalir ke aliran darah dan menyerang eritrosit. Di dalam eritrosit, merozoit membelah menjadi tropozoid.
❹. Tropozoid lalu matang dan keluar dari eritrosit, sehingga eritrosit pecah. Pecahnya eritrosit mengakibatkan tubuh manusia melakukan reaksi dengan menghasilkan gejala demam.
❺. Tropozoid dapat menjadi merozoit kembali dan menyerang eritrosit sehingga makin banyak eritrosit yang pecah. Ada juga tropozoid yang berubah menjadi gametosit.
❻. Gametosit akan dihisap kembali oleh nyamuk Anopheles lain.
❼. Di dinding usus nyamuk, gametosit selanjutnya akan berkembang menjadi mikrogamet (betina) dan makrogamet (jantan).
❽. Kedua gamet tersebut kemudian mengalami fertilisasi menjadi zigot yang selanjutnya akan menjadi sporozoit yang terus membelah sampai matang.
❾. Sporozoit yang matang akan dilepas ketika nyamuk Anopheles menggigit manusia, dan siklus kembali berulang.

Macam-macam Plasmodium sp

Macam-macam Plasmodium sp penyebab penyakit malaria yang dibawa nyamuk Anopheles antara lain:
❶. Plasmodium falcifarum, menyebabkan penyakit malaria tropikana. Gejala yang ditunjukkan yaitu demam tak menentu. Penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian.
❷. Plasmodium malariae, menyebabkan malaria kuartana. Frekuensi demamnya setiap 3 x 24 jam.
❸. Plasmodium vivax, menyebabkan malaria tertiana. Frekuensi demamnya setiap 2 x 24 jam.
Previous
Next Post »