JUMLAH UANG BEREDAR DAN MOTIF MEMEGANG UANG

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bahasan ini, kalian akan memahami tentang jumlah uang yang beredar dan motif-motif manusia memegang uang


Uang sebagai alat tukar dan pembayaran mempunyai keterbatasan dalam peredarannya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga nilai barang dan uang di masyarakat. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah uang beredar? Dan apakah yang menjadi motif manusia memegang uang? Mari kita cermati bahasan topik kali ini
A. JUMLAH UANG BEREDAR
Uang beredar adalah uang yang berada di tangan masyarakat. Namun arti uang beredar ini terus berkembang, seiring dengan perkembangan perekonomian negara masing-masing. Cakupan definisi jumlah uang yang ada dan beredar di negara maju umumnya lebih luas dan banyak dibandingkan negara sedang berkembang.
1. Uang Beredar Dalam Arti Sempit (Narrow Money)
Uang beredar dalam arti sempit (narrow money) adalah uang yang dapat dengan langsung menjalankan semua fungsinya sebagai uang. Contohnya adalah ketika seseorang ingin melakukan transaksi jual beli, maka uang ini dapat dipergunakan sebagai alat pertukaran.Narrow money biasanya merupakan uang tunai/kartal (currency) dan uang giral (Demand Deposit).
- Uang kartal adalah uang logam (emas, perak, alumunium) dan uang kertas yang ada di tangan masyarakat umum
- Uang giral mencakup saldo rekening koran/giro milik masyarakat umum yang disimpan di bank.
2. Uang Beredar Dalam Arti Luas (Broad Money)
Uang beredar dalam arti luas adalah memasukkan semua aset keuangan. Tentunya dengan tingkat likuiditas yang berbeda satu sama lain. Contoh aset adalah harta bergerak dan harta tidak bergerak.
Jenis-jenis uang yang beredar di masyarakat yaitu:
a. Mata uang dalam peredaran
Mata uang dalam peredaran adalah semua jumlah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh bank Sentral, yaitu uang kertas dan uang logam.
b. Uang giral
Uang giral adalah alat pembayar atau penukar dalam wujud surat berharga, seperti cek dan bilyet giro.
c. Uang Kuasi
Uang Kuasi adalah uang yang ada di bank, berupa tabungan, deposito dan rekening dalam valuta asing.
Peredaran uang dalam masyarakat di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Permintaan akan uang
Hubungan antara permintaan uang dan peredaran uang adalah berbanding lurus. Artinya semakin tinggi permintaan masyarakat akan uang, maka arus uang yang mengalir ke masyarakat akan makin cepat.
Permintaan akan uang dipengaruhi oleh ekspektasi yaitu perkiraan terhadap kondisi ekonomi di masa yang akan datang. Misalnya:
* Apabila kondisi ekonomi diperkirakan akan membaik, maka permintaan akan uang akan meningkat sehingga peredaran uang di masyarakat semakin cepat pula
* Jika kondisi ekonomi diperkirakan akan memburuk, maka permintaan akan uang akan turun dan peredaran uang di masyarakat akan makin lambat.
2. Tingkat suku bunga
Hubungan antara tingkat suku bunga dan pemintaan uang adalah berbanding terbalik.
* Makin tinggi tingkat suku bunga, makin kecil permintaan masyarakat akan uang sehingga peredaran uang di masyarakat menjadi lambat.
* Makin rendah tingkat suku bunga, semakin tinggi permintaan masyarakat terhadap uang sehingga peredaran uang di masyarakat menjadi akan lebih cepat.
3. Tingkat harga
Hubungan antara tingkat harga dan permintaan uang adalah berbanding lurus.
* Makin tinggi tingkat harga barang dan jasa, makin tinggi pula permintaan masyarakat terhadap uang
* Makin rendah tingkat harga barang dan jasa, permintaan masyarakat terhadap uang juga menurun.
4. Tingkat kekayaan/pendapatan
Hubungan antara tingkat kekayaan dan permintaan uang adalah berbanding lurus.
* Semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat, semakin tinggi pula permintaan terhadap uang.
* Semakin rendah tingkat pendapatan masyarakat, semakin rendah pula permintaan terhadap uang.
5. Tingkat tabungan
Keinginan masyarakat untuk menabung uang di bank akan mempengaruhi jumlah permintaan masyarakat terhadap uang. Semakin besar keinginan masyarakat untuk menyimpan uang di bank, semakin besar juga jumlah uang yang diperlukan oleh masyarakat.
6. Selera masyarakat
Masyarakat memiliki selera bermacam-macam dan cenderung berubah setiap waktu. Jika masyarakat mempunyai selera tinggi dalam membeli barang atau jasa, maka akan makin banyak jumlah uang yang beredar. Sementara jika selera masyarakat untuk berbelanja rendah, maka jumlah uang yang beredar akan berkurang.
7. Sistem pembayaran masyarakat modern
Masyarakat modern melakukan transaksi dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu kredit, atau kartu debit. Sehingga penggunaan uang tunai dalam setiap transaksi yang dilakukan masyarakat semakin berkurang.
8. Transaksi perdagangan
Hubungan antara transaksi perdagangan dan peredaran uang yaitu berbanding lurus.
* Semakin banyak transaksi perdagangan yang dilakukan, maka peredaran uang yang terjadi semakin cepat
* Makin sedikit transaksi perdagangan yang terjadi, maka peredaran uang yang terjadi di masyarakat makin lambat.
9. Kebijakan pemerintah
Kebijakan ekonomi dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatur peredaran uang agar selalu berada dalam jumlah seimbang, dan sesuai dengan kebutuhan kegiatan perekonomian. Kebijakan itu disebut kebijakan moneter yang bertujuan:
* Meningkatkan pemerataan pendapatan
* Menjaga kestabilan harga
* Mendorong usaha pembangunan nasional
B. MOTIF MEMEGANG UANG
Keynes dalam teori Preferensi Likuidasi menjelaskan bahwa motif masyarakat dalam memegang uang ada 3 macam yaitu : 
1. Motif Transaksi
Tujuan dari setiap orang memegang uang adalah sebagai alat tukar. Makin tinggi tingkat penghasilan seseorang maka permintaan orang terhadap barang atau jasa makin tinggi pula. Permintaan uang untuk transaksi keuangan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.
2. Motif Berjaga-jaga
Alat untuk menghadapi ketidakpastian akan kebutuhan di masa mendatang adalah uang. Motif ini dipengaruhi juga oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Makin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap masa depan akan makin tinggi pula.
C. Motif Spekulatif
Uang merupakan alat ukur kekayaan dan salah satu alasan seseorang memegang uang adalah untuk alasan spekulatif. Arti spekulasi pada motif ini adalah untuk pembelian dan penjualan surat-surat berharga. 
Motif ini dipengaruhi juga oleh tingkat suku bunga dengan perkiraan:
* tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan turun
* tingkat suku bunga turun, maka harga surat-surat berharga akan naik

RANGKUMAN

1) Untuk menjaga nilai uang dan barang, pemerintah mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat.
2) Motif memegang uang ditentukan oleh tingkat pendapatan nasional
Previous
Next Post »